kumpulan berbagai puisi dalam kehidupan

Minggu, 20 Juni 2010

fajar yang menangis


fajar ini seakan tenggelam seiring hati yang terkoyak menangis merintih bagai lolngan anjing yang mati ditabrak lari...

aku yang terkapar ditepi malam berusaha memungut arti yang telah tersaji namun belum juga ku temui kedewasaan diri untuk menerima apa yang diberikan ilahi...

saat harapan mulai membias,menipis bagai kabut yang terhempas angin yang hilang tak berarti aku msh saja mencari diantara seluk beluk nurani yang menjerit...

apa kau tahu penyesalan itu begitu menyakitkan,hingga aku duduk terdiam terkurung sunyi membias tak bernyali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar